Beranda | Artikel
Fatwa Ulama: Hikmah Penciptaan Jin dan Manusia
Sabtu, 19 Agustus 2023

Fatwa Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin

 

Pertanyaan:

Apakah hikmah penciptaan jin dan manusia?

Jawaban:

Sebelum menjawab pertanyaan ini, aku ingin mengingatkan sebuah kaidah umum tentang semua yang Allah ciptakan dan syariatkan.

Kaidah ini diambil dari firman Allah Ta’ala,

وَهُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

Dan Dia Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS. At-Tahrim: 2)

Dan juga firman Allah Ta’ala,

إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيماً حَكِيماً

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (QS. An-Nisa’: 24)

Dan ayat-ayat lain yang sangat banyak, yang menunjukkan penetapan sifat hikmah untuk Allah Ta’ala dalam semua yang Allah ciptakan dan Allah syariatkan. Maksudnya, dalam hukum kauniyah dan hukum syar’iyyah. Tidak ada satu pun yang Allah ciptakan, kecuali (pasti) memiliki hikmah, baik dalam mewujudkannya maupun tidak mewujudkannya. Begitu pula, tidak ada satu pun yang Allah syariatkan, kecuali (pasti) memiliki hikmah. Baik dalam mewajibkan sesuatu, mengharamkan, atau membolehkan. Akan tetapi, hikmah-hikmah yang terkandung dalam perkara kauni dan syar’i tersebut terkadang bisa kita ketahui dan terkadang tidak kita ketahui. Dan terkadang pula, (hikmah tersebut) diketahui oleh sebagian manusia saja, tidak diketahui oleh sebagian yang lain, sesuai dengan ilmu dan pemahaman yang Allah berikan.

Berdasarkan kaidah tersebut, maka kita katakan bahwa Allah menciptakan jin dan manusia karena hikmah yang agung dan tujuan yang terpuji, yaitu untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Allah Ta’ala berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115)

Allah Ta’ala berfirman,

أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَن يُتْرَكَ سُدًى

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS. Al-Qiyamah: 36)

Dan ayat-ayat lainnya yang menunjukkan bahwa Allah memiliki hikmah yang agung ketika menciptakan jin dan manusia, yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Sedangkan definisi ibadah adalah,

التذلل لله عزوجل محبة وتعظيما بفعل أوامره واجتناب نواهيه على الوجه الذى جاءت به شرائعه

Merendahkan diri (tunduk) kepada Allah diiringi rasa cinta dan pengagungan dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, sesuai dengan aturan syariat-Nya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء

Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Inilah hikmah penciptaan jin dan manusia. Berdasarkan penjelasan ini, siapa saja yang durhaka kepada Rabbnya dan sombong (enggan) untuk beribadah kepada-Nya, maka dia tidak peduli dengan hikmah penciptaan hamba tersebut. Perbuatan dia tersebut (seolah-olah) mempersaksikan bahwa Allah menciptakan makhluk secara sia-sia dan main-main saja (tanpa ada hikmah di dalamnya, pent.). Meskipun dia tidak menegaskan persaksian tersebut (dengan ucapannya), namun hal itu adalah konsekuensi dari kedurhakaan dan kesombongannya dari melaksanakan ketaatan kepada Rabbnya.

Baca juga: Hikmah Agung Ibadah Wudu

***

@Rumah Kasongan, 24 Muharram 1445/ 11 Agustus 2023

Penerjemah: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.or.id

 

Catatan kaki:

Diterjemahkan dari kitab Fatawa Arkanil Islam, hal. 58-59, pertanyaan no. 19.


Artikel asli: https://muslim.or.id/87026-hikmah-penciptaan-jin-dan-manusia.html